Daktalitas atau kekenyalan aspal adalah kohesi dari partikel – partikel aspal yang berusaha untuk terus bersatu agar tidak sampai terlepas satu sama lainnya, dimana keadaan lepasnya antara partikel aspal tersebut disebut kondisi putus.
Tujuannya untuk mengukur jarak terpanjang yang dapat ditarik antar 2 cetakan yang berisi bitumen keras sebelum putus pada suhu dan kecepatan tarik tertentu. Disamping itu juga untuk mengetahui sifat kohesi aspal. Daktilitas aspal yang lebih besar akan mengikat butir-butir agregat dengan lebih baik, tetapi lebih peka terhadap perubahan temperatur
Daktallitas aspal sangat diperlukan dalam suatu campuran bahan perkerasan jalan dengan aspal sebagai bahan perekat dari agregat yang ada. Gaya kohesi dari aspal tersebut merupakan usaha untuk mempertahankan agregat tetap di tempatnya dan tidak sampai terlepas, sehingga semakin tinggi nilai daktalitas aspal maka akan semakin baik mutu aspal tersebut sebagai bahan perekat atau pengikat campuran bahan perkerasan jalan.
Pengujian benda uji dilakukan di dalam bak perendam pada suhu 25 derajat C ditarik dengan menggunakan mesin uji dengan kecepatan 5 cm/menit sampai benda uji putus. Pada pengamatan, benda uji ditarik menggunakan alat uji sampai melebihi dari batas ukur alat uji. Benda uji tersebut tidak putus.
Hal ini menunjukkan bahwa sifat kohesi dari benda uji tersebut sangat tinggi, besarnya sifat kohesi sangat baik untuk bahan campuran perkerasan jalan. Karena dengan kondisi tersebut bahan tidak mudah pecah atau rusak, akan membentuk ikatan yang baik antara agregat dengan aspal. Berdasarkan standar minimal untuk daktilitas adalah 1000 mm sesuai dengan SNI berdasarkan nilai penetrasinya (penetrasi 60-70) (Sumber : SNI 06-243201992)