A. Tujuan
Mencari kadar air pada batas antara keadaan cair dengan cara Cassagrandee, yang akan digunakan untuk menentukan sifat dan klasifikasi tanah.
rangkumantekniksipil.blogspot.com |
B. Dasar Teori
Batas cair tanah adalah keadaan antara cair dan plastis/keadaan air tanah bisa diputar 25 kali ketukan dengan alat Cassagrande, tanah sudah dapat merapat (sebelumnya terpisah dalam jalur yang dibuat dengan solet). Batas cair didefinisikan sebagai kadar air yang paling rendah dimana tanah berada dalam keadaan cair atau suatu keadaan dimana tanah berubah dari keadaan cair menjadi plastis. Batas cair dalam persen berat kering, dimana kedua penampang tanah yang hampir bersentuhan tetapi tidak saling melimpahi satu terhadap yang lain.
C. Alat dan Bahan
1. Alat batas cair standart (Atterberg)
2. Alat pembuat alur (grooving tool)
3. Spatula
4. Botol, berisi air suling (botol semprot)
5. Mangkuk porselin
6. Tin box/cawan
7. Desicator
8. Oven
9. Neraca
D. Cara Kerja
- Siapkan mangkok batas cair, bersihkan dari lemak atau kotoran yang menempel dengan menggunakan eather.
- Atur ketinggian jatuh mangkuk, dengan cara sebagai berikut :
- - >>Kendurkan kedua baut penjepit, lalu putar handel/tuas pemutar sampai posisi mangkuk mencapai tinggi jatuh setinggi 10 mm.
- - >>Untuk menentukan tinggi jatuh mangkuk, kendurkan baut belakang, angkat mangkuk masukkan bagian ujung tungkai pemutar alur ASTM tepat masuk diantara dasar mangkuk dan alasnya, kencangkan kembali baut bagian belakang.
- Ambil sampel tanah sekitar 100 gram yang lolos saringan no.40 lalu letakkan didalam mangkuk porselin.
- Tambahkan air suling sedikit demi sedikit, aduklah sampel tanah tersebut menggunakan spatula sampai homogeny.
- Setelah mendapat campuran yang homogeny, ambil sampel tanah tersebut, masukkan kedalam mangkuk alat batas cair. Ratakan permukaannya sehingga sejajar dengan dudukan alat. Bagian yang paling tebal harus ± 1 m.
- Buatlah alur dengan jalan membagi dua benda uji dalam mangkuk tersebut, gunakan alat pembuat alur (grooving tool) melalui garis tengah mangkuk secara simetris dengan posisi tegak lurus permukaan mangkuk.
- Putarlah tuas/handel pemutar dengan kecepatan 2 putaran perdetik (dalam 1 detik mangkuk jatuh 2 kali) sampai kedua sisi tanah bertemu sepanjang ½ “ (12.5 mm). Catat jumlah pukulan yang terjadi untuk mencapai kondisi yang bersinggungan tersebut.
- Ambil sebagian benda uji dari mangkuk tersebut dengan menggunakan spatula, masukkan ke dalam cawan, tentukan kadar ai tanah.
- Ulangi prosedur pengujian mulai dari prosedur no. 4 s/d no.7 dengan variasi penambahan air yang berbeda.
E. Pembahasan
Batas cair tanah yaitu jumlah air terbanyak yang dapat ditahan oleh tanah.Hal ini berbeda dengan istilah kapasitas lapang yang menunjukkan jumlah air terbanyak yang dapat ditahan tanah dalam keadaan alami.
Pada hasil percobaan menggunakan Cassagrande di peroleh data cawan 1 timbang kosong mempunyai berat 6,7 gr, kemudian setelah ditambahkan sampel tanah yang diambil dari bagian tengah cawan dengan menggunakan colet mempunyai berat 38,7 gr, dan setelah dioven beratnya menjadi 30,6 gr. Pada cawan 2 timbang kosong mempunyai berat 6,7 gr, kemudian setelah ditambahkan sampel tanah yang diambil dari bagian tengah cawan dengan menggunakan colet mempunyai berat 20,2 gr, dan setelah dioven beratnya menjadi 17,4 gr. Pada cawan 3 timbang kosong mempunyai berat 6,5 gr, kemudian setelah ditambahkan sampel tanah yang diambil dari bagian tengah cawan dengan menggunakan colet mempunyai berat 30 gr, dan setelah dioven beratnya menjadi 25,6 gr. Pada cawan 4 timbang kosong mempunyai berat 5,7 gr, kemudian setelah ditambahkan sampel tanah yang diambil dari bagian tengah cawan dengan menggunakan colet mempunyai berat 25,4 gr, dan setelah dioven beratnya menjadi 22 gr.
Dari hasil percobaan cassagrande (batas cair) diperoleh data kadar air (Ka) untuk cawan 1 = 33,89%, cawan 2 = 26,17%, cawan 3 = 23,04% dan cawan 4 = 20,86%. Dengan ketukan masing-masing sebesar 12,15,34 dan 37. Pada kadar air % sampel tanah pada cawan 1 akan mengalami perubahan konsistensi dari plastis menjadi cair.
Pengolahan tanah seharusnya pada kandungan air tanah yang tepat, yaitu tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering. Faktor tumbuhan dan iklim mempunyai pengaruh yang berarti pada jumlah air yang dapat diadsorpsi dengan efisien tumbuhan dalam tanah. Kelakukan akan ketahanan pada kekeringan, keadaan dan tingkat pertumbuhan adalah faktor tumbuhan yang berarti.
Temperatur dan perubahan udara merupakan perubahan iklim dan berpengaruh pada efisiensi penggunaan air tanah dan penentuan air yang dapat hilang melalui saluran evaporasi permukan tanah. Diantara sifat khas tanah yang berpengaruh pada air tanah yang tersedia adalah hubungan tegangan dan kelembaban, kadar garam, kedalaman tanah, strata dan lapisan tanah. Banyaknya kandungan air tanah berhubungan erat dengan besarnya tegangan air (moisture tension) dalam tanah tersebut. Kemampuan tanah dapat menahan air antara lain dipengaruhi oleh tekstur tanah. tekstur kasar mempu menahan air yang lebih kecil daripada tanah yang teksturnya halus.. (Hardjowigeno, S., 1987)
rangkumantekniksipil.blogspot.com |
F. Kesimpulan
Dari peroleh persamaan grafik tersebut bahwa semakin kecil ketukan maka makin banyak kadar airnya, sebaliknya semakin banyak ketukannya maka semakin sedikit kadar airnya.
sumber : http://rangkumtekniksipil.blogspot.com/2017/07/metode-pengujian-batas-cair-tanah.html